My Beautiful Book

My Beautiful Book
You are a book,
With a beautiful cover
The moment I saw you
I was mesmerized
I had to read you
I wasnt thinking about what would happen
I want to read you
True enough what people say
Dont judge a book by its cover
Because after reading you
I have to say it is not easy to understand you
But I dont care about your cover anymore
I realized what's inside you is so much
more than your cover
I swear that even if the cover is gone
in years to come
I wouldnt mind reading you again and again
Why would I read the same book again and again?
Some people call it stupidity
I call it loyalty.
By Ahmad Ridhuan,18.

Sepi dan setia

I watched this interesting movie,Sepi. Sepi is perhaps one of the best malaysian movie ever made and so i decided to write wat i think about a poem from the movie.












Kita hidup. Kita mati. Sungguh singkat perjalanan ini. Seringkali kita sibuk mencari kebahgiaan. Menghimpit diri dengan masalah. Memerah akal menyelesaikan masalah. Kita lupa memberi peluang kepada diri kita untuk mempunyai ruang bersendiri. Apabila sepi mennyelubungi jiwa. Ketika itu barulah kita sedar akan peluang-peluang yang sudah berlalu dan pintu-pintu yang sudah tertutup buat selamanya. Memang benar takdir menentukan segalanya. Tetapi salah kah kita memberi peluang kepada diri sendiri untuk bahagia? Dia ada dia. Mengapa saya tidak boleh bersama dia? Mereka bahagia.Tidak layakkah saya merasai kebahgiaan. Kenapa perlu setia kalau bahagia boleh wujud dari cinta? Kenapa risau tentang kata-kata orang? Saya adalah saya. Saya tetap saya. Kamu adalah kamu. Kamu tetap kamu. Kalau saya dan kamu boleh bahagia. Mengapa perlu setia? Saya pernah setia. Saya tetap terluka. Saya masih ditemani sepi. Buka minda selami perasaan fahami jiwa. Bahagia tak semestinya setia.